Fakta lain yang mencengangkan adalah bahwa hasil penelitian The Tobacco Atlas tahun 2015, Indonesia di nobatkan sebagai peringkat pertama didunia dan sebanyak 66% pria di Indonesia adalah perokok aktif. Meski berbagai kebijakan dikeluarkan oleh Pemerintah, kenyataannya tidak mampu memaksimalkan penurunan jumlah angka perokok diIndonesia, belum lagi tidak adanya ketegasan dalam penerapan aturan oleh pemerintah, semakin membuat perokok berada dalam kondisi yang sangat nyaman.
Malaysia dan Singapore menerapkan aturan dan kebijakan yang tegas terhadap larangan merokok dan hanya dapat merokok ditempat tempat tertentu, sehingga merepotkan perokok. Dalam ilmu kesehatan, semua penduduk Indonesia menyadari bahwa merokok adalah berbahaya bagi kesehatan, kandungan tar pada rokok akan menempel pada paru-paru, serta menimbulkan warna cokelat pada gigi dan kuku.
Bahaya merokok bagi tubuh selanjutnya adalah dapat menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung. Karena kandungan karbon monoksida padaasap rokok yang dihirup masuk ke aliran darah. Tentu bukan suatu kebanggaan jika jumlah perokok di Indonesia adalah yang terbesar ketiga di dunia.
Baca Juga: Kaum Pria Mau Ber KB Di Yogyakarta Dapat Rp1 Juta
Nomor urut satu diduduki China dan kedua adalah India. Diperkirakan banyaknya perokok di negara ini mencapai 75 juta orang atau 35% dari total populasi penduduk. Itu belum termasuk bibit perokok baru yang prevalensinya tumbuh paling cepat di dunia, yakni mencapai angka 19,4% dari kalangan anak-anak dan remaja serta pemuda. (Fan/Tyd)