Selain itu, jaringan media sosial juga dilakukan secara masif dan terorganisir. Korban kekerasan seksual bukan saja meninggalkan trauma berat dan berkepanjangan. Namun, juga berimbas terhadap kelainan seksual anak saat beranjak dewasa. Publik dikejutkan setelah aparat Subdit Cybercrime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap keberadaan sebuah akun media sosial yang memiliki konten pornografi anak.
Akibat komentar negatif terhadap pemberitaan putrinya, Nafa Urbach naik pitam. Pasalnya komentar yang dilontarkan tersebut bernada melecehkan dan seakan mengarah pada perilaku paedofil. Nafa Urbach tak segan mengunggah komentar tersebut ke akun Instagramnya.
Ketua organisasi bidang perlindungan anak, Indonesia Child Protection Watch menilai reaksi Nafa wajar adanya sebagai seorang ibu yang khawatir dengan apa yang terjadi pada anaknya. Meski belum tentu komentar-komentar miring tersebut belum tentu berasal dari pelaku paedofil, tapi para orang tua tetap harus berhati-hati.
Menurutnya, saat ini masyarakat harus waspada terhadap kejahatan seksual, termasuk paedofil. Paedofil punya banyak pakaian. Ada paedofil yang mengenakan pakaian relawan kemanusiaan juga pengajar baik di sekolah formal maupun informal seperti komunitas atau tempat les.
Baca Juga: Hasil Juventus vs Lazio 2-3 Biancocelesti Juara Piala Super Italia 2017
Mabes Polri juga sudah memperingatkan saat tertangkapnya jaringan paedofil yang ternyata merupakan jaringan paedofil internasional. Indonesia Child Protection Watch menambahkan, orang tua diimbau untuk tidak mengunggah kegiatan anak di media sosial, karena hal ini bisa mengundang orang atau bisa jadi pedofil untuk berbuat jahat. (Fan/Tyd)