Kepolisian Daerah Yogyakarta juga masih menyelidiki aksi serangan di gereja yang dilakukan oleh seorang menggunakan pedang samurai tersebut. Meski serangan itu menyasar gereja, polisi memastikan belum ada rencana untuk memperketat pengamanan terhadap gereja-gereja. Alasannya keadaan masih cukup aman. Berawal saat seorang pria, yang belakangan diketahui bernama Suliyono, 23 tahun masuk ke gereja membawa pedang dan melukai empat orang yang tengah beribadah di dalam gereja.
Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina Sleman, Yogyakarta, berstatus mahasiswa. Hal tersebut dikuatkan dari barang bukti yang diamankan kepolisian. Selain mengamankan sebilah pedang, polisi menemukan ijazah di dalam tas pelaku.
Polisi juga mengatakan informasi yang menyatakan pelaku lebih dari satu orang masih didalami. Sebelumnya, Kepolisian Resor Sleman mendapat laporan bahwa saat peristiwa terjadi, tampak dua orang asing sedang menunggu di sekitar gereja. Polisi belum bisa mengaitkan pelaku berasal dari kelompok atau jaringan tertentu. Dari kronologi yang dihimpun pihak polisi dari sejumlah saksi, pada pukul 07.30 WIB, pelaku mulai masuk kompleks Gereja St Lidwina.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Bus di Tanjakan Emen dan Daftar Korban 26 Orang Meninggal
Pertama, di pintu gereja, pelaku menyabet seorang jemaat kena punggung. Lalu ia masuk ke dalam ruang utama gereja, di dalam kembali melukai beberapa jemaat. Kemudian mendatangi Romo yang di depan memimpin mimbar. Setelah melampiaskan aksinya, pelaku lantas dikepung warga untuk menunggu bantuan polisi. Anggota polisi dari Polsek Sleman lalu datang melumpuhkan pelaku dengan dua tembakan di kaki kanan dan kiri. (Fan/Tyd)