Selain itu untuk mempercepat implementasi holding BUMN migas. Semua proses dilakukan bersama dan mendapatkan masukan Dewan Komisaris. Ada beberapa hal, jadi ini memang rangkaian keseluruhan tahapan setelah holding, memperkuat dan mempercepat implementasi holding. Patahnya pipa Pertamina di Balikpapan juga menjadi pertimbangan Dewan Komisaris dalam merombak susunan direksi Pertamina.
Kelangkaan BBM jenis Premium juga menjadi sorotan para pemegang saham. Selain Elia, Kementerian BUMN juga mencopot Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia, Direktur Pengolahan, Direktur Manajemen Aset, dan Direktur Pemasaran Korporat.
Elia sebelumnya dipilih menjadi Direktur Utama Pertamina pada maret 2017 lalu. Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Pertamina (Persero) memutuskan adanya perombakan direksi di tubuh calon induk holding migas ini.
RUPS LB memutuskan memberhentikan dengan hormat Direktur Utama Elia Massa Manik dan menggantinya dengan Nicke Widyawati. Ada 5 direksi yang diberhentikan dalam hasil RUPS ini. Di antaranya Direktur Utama, Direktur Mega Proyek, Direktur Pengolahan, Direktur Aset, dan juga Direktur Pemasaran Korporat.
Baca Juga: Facebook Akan Ditutup? Ini Penjelasan Lengkapnya
Berikut adalah susunan direksi baru Pertamina.
Plt Direktur Utama sekaligus Direktur SDM: Nicke Widyawati
Direktur Pengolahan: Budi Santoso Syarif
Direktur Keuangan: Arief Budiman
Direktur Pemasaran Korporasi: Basuki Trikora Putra
Direktur Pemasaran Retail: Masud Hamid
Direktur Manajemen aset: M. Haryo Junianto
Direktur MPP: Heru Setiawan
Direktur infrastruktur: Gandhi Sriwidjojo. (Fan/Tyd)