Selama sebulan Ida Bagus Ketut Lasem mengerjakan trofi tersebut. Kepiawaian bidang seni ukir khas Bali mengantarkan Ida Bagus Ketut Lasem bertemu langsung dengan Kepala Negara. Selama sebulan proses pengerjaan, kendala utama yang dihadapi adalah membuat proporsional bentuk piala setinggi 60 sentimeter dengan berat 15 kg dan lebar 25 cm.
Ida Bagus Ketut Lasem terlebih dulu membentuk bahan kayu jati gelondongan Bojonegoro sesuai rancang bangun (disain) dalam bentuk gambar yang disiapkan oleh pihak panitia (pemesan). Piala Presiden dihiasi dengan ukiran khas Bali menggunakan bebaturan dan simbar. Bebaturan dilambangkan sebagai dasar untuk mengkokohkan bangunan, dan simbar sebagai daun yang memberikan kehidupan.
Baca Juga: Video Foto Penampakan Kota Melayang di Langit China
Piala Presiden berpondasi ukiran Baturaksa (karang batu simbar) berukuran panjang 25 cm x 25 cm dan tebal 10 cm. Tinggi piala 50 cm, dengan berat total 15 kg. Dengan karya itu diharapkan semakin mengukuhkan Gianyar sebagai kabupaten seni dan budaya yang selalu melahirkan seniman unggul yang mendapat pengakuan secara nasional dan internasional. (Fan/Tyd)