Karena puasa Arafah ini terkait dengan waktu dan tempat. Bukan dengan waktu saja seperti umumnya puasa-puasa yang lain. Oleh karena puasa Arafah itu terkait dengan tempat, sedangkan Arafah hanya ada di satu tempat yaitu di Saudi Arabia di dekat kota Makkah bukan di Indonesia atau di negeri-negeri yang lainnya, maka waktu puasa Arafah adalah ketika kaum muslimin wuquf di Arafah. Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan sebelum Hari Raya Idul Adha. Jika waktu pelaksanaan Idul Adha adalah setiap tanggal 10 Dzulhijjah, maka puasa Arafah akan dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelumnya.
Di Indonesia, tahun 2018 ini pemerintah melalui Departemen Agama telah menetapkan bahwa Idul Adha berlangsung pada tanggal 22 Agustus. Jadi Anda yang berniat melakukan puasa Arafah, maka waktu pelaksanaannya adalah pada tanggal 21 Agustus atau hari Selasa.
Puasa Arafah adalah amalan sunnah bagi kaum muslimin yang tidak melakukan ibadah haji, sebab pada tanggal 9 Dzulhijjah tersebut, para jama’ah haji sedang berwukuf di Padang Arafah. Hari tersebut adalah hari yang mulia karena Allah Subhanahu wata’ala memberikan pengampunan dosa dan membebaskan kaum muslimin dari siksa neraka.
Sedangkan untuk para jama’ah haji yang sedang wukuf, mereka tidak disunnahkan berpuasa, malah lebih utama jika tidak puasa sebab ada hadist yang menjelaskan bahwa Rasulullah shallalahu ‘alaihi wassalam minum susu pada hari wukuf di Arafah.
Baca Juga: Besok, Anggun Dikabarkan Akan Menikah di Bali
Terdapat beberapa dalil terkait keutamaan pelaksanaan puasa Arafah. Jadi jika kaum muslimin melaksanakan puasa hari Arafah dengan niat mencari keridhoan Allah semata-mata maka dosa-dosa selama dua tahun sudah dijanjikan akan dihapus. (Fan/Tyd)