Gempa yang pusatnya berada di kedalaman 10 kilometer ini dirasakan di Palu, Donggala, Sulawesi Tengah. Berdasar data dari situs BMKG, sejumlah gempa susulan kemudian terjadi. Yang paling besar adalah gempa bermagnitudo 7.4 (sebelumnya disebutkan 7.7) pada pukul 18.02 Wita. Gempa beruntun meski berpusat di Donggala, namun dirasakan hampir di setiap wilayah di provinsi ini. Data sementara, satu orang meninggal, 10 terluka dan sejumlah rumah rusak. Selain itu, BMKG menyatakan tsunami setinggi kurang lebih 1-2 meter menghantam Palu, Donggala dan Mamuju.
Tsunami landa kota Palu menerjang daratan dalam video yang disebut sebagai tsunami Palu yang beredar di media sosial, Jumat 29 September 2018 sesaat setelah gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah. Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memastikan bahwa tsunami terjadi cukup tinggi.
Kepala Stasiun Geofisika Kota Palu, Cahyo Nugroho, belum bisa memastikan korban jiwa akibat tsunami di Kota Palu. Hal itu dikarenakan jaringan komunikasi yang terputus akibat gempa. Namun tsunami menyebabkan sebuah kapal melintang di tengah jalan, yang berlokasi di Kecamatan Mamboro, Kota Palu.
BMKG menyatakan gempa yang berpusat di kedalaman 10 km dan berlokasi 27 km sebelah timur laut Donggala, Sulawesi Tengah, ini berpotensi tsunami. BMKG menyatakan peringatan dini tsunami berakhir pada pukul 17.37 WIB.
Baca Juga: Getaran Gempa 7,7 SR Guncang Donggala, Berpotensi Tsunami
Rumah warga ambruk petugas medis mengobati warga yang terluka akibat gempa di Donggala, Sulawesi Tengah. Sejumlah warga mengalami luka-luka akibat gempa tetap memilih untuk menunggu gempa reda di tepi jalan. Gempa pertama yang bermagnitudo 5,9 telah menyebabkan 1 orang tewas dan 10 orang luka-luka. (Fan/Tyd)