Sutopo menerima informasi bahwa tsunami tersebut terjadi di Kecamatan Banawa, yang ada di pesisir pantai. Sutopo mengatakan saat ini petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri dan relawan mulai bergerak ke Donggala. Namun komunikasi masih terputus karena listrik padam. Pada Sabtu 29 September 2018 lalu, Sutopo mengatakan tsunami di Palu sempat mencapai ketinggian 5 meter. Tsunami dipicu gempa magnitudo 7,4 yang berpusat di Donggala pada Jumat 28 September 2018 sore. Sutopo menambahkan Donggala dan Palu punya sejarah kebencanaan yang cukup panjang.
Gempa dan tsunami yang terjadi pada Jumat lalu bukan peristiwa pertama yang terjadi. Jadi sesar, patahan Palu Koro yang membelah Sulawesi jadi dua, ini sangat aktif sekali. Tiap tahun selalu bergeser 35-45 mm per tahun. Suatu saat, periode tertentu mereka akan lepas, akan terjadi gempa bumi.
Jumlah korban tewas gempa dan tsunami di Sulteng terus bertambah. Jumlah korban tewas yang ditemukan sebanyak 844 orang. Data yang ditemukan dan diidentifikasi, jumlah korban tewas sebanyak 844 orang, ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat.
Sutopo mendapatkan kabar ada sejumlah media massa yang mengutip data dengan jumlah korban tewas sebanyak 1.203 orang. Jumlah tersebut, lanjut Sutopo, merupakan jumlah perkiraan. Yang 1.203 itu merupakan angka perkiraan.
Baca Juga: Video Aksi Penjarahan di Palu dan Donggala, Polisi Turun Tangan
Dan mekanisme yang kita terapkan, jumlah itu berdasarkan yang sudah ditemukan. Jumlah tersebut masih sangat mungkin bertambah mengingat proses evakuasi masih dilakukan. Bahkan banyak reruntuhan bangunan yang belum bisa dibongkar karena minimnya alat evakuasi. (Fan/Tyd)