Kapolda Papua mengatakan Selasa pagi 4 Desember 2018 diberangkatkan kembali anggota ke sana. Sebelumnya, kemarin telah dikerahkan personel gabungan ke lokasi. Namun akibat jalan dihalangi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan pohon-pohon di sepanjang jalan, akhirnya tim kembali ke Wamena. Pembunuhan itu diduga terjadi pada Minggu 2 Desember 2018, sementara polisi menerima laporan sekitar pukul 15.30 WIT, Senin 3 Desember 2018. Dari data yang diterima kepolisian, disebutkan 31 orang tewas dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Kabid Humas Polda Papua mengatakan KKB membunuh 24 orang pada hari pertama, sementara delapan orang berhasil menyelamatkan diri. Namun, KKB kemudian menangkap lagi delapan yang selamat dan tujuh pekerja dibunuh. Satu orang yang selamat belum ditemukan dan tidak diketahui apakah berhasil melarikan diri.
Sebelum ada laporan pembunuhan tersebut, berdasarkan keterangan dari polisi, pada 1 Desember 2018 sekitar pukul 20.30 WIT, manajer proyek PT Istaka Karya paket pembangunan jembatan Habema-Mugi, Cahyo, menerima telepon dari nomor seluler yang biasa dipegang koordinator lapangan, Jhoni. Namun, Cahyo mengaku tak paham maksud pembicaraan orang yang menelepon tersebut.
Di satu sisi, sebelum telepon tersebut diketahui komunikasi terakhir dengan Jhoni yang sedang melaksanakan pembangunan jembatan di Kali Aurak, Kali Umtlat, Kali Yigi, Kali Nigidirik Distrik Yigi Kabupaten Nduga adalah via pesan singkat pada 30 November 2018 lewat Monang Tobing, petugas PPK Satker PJN IV PU Binamarga.
Setelah menerima laporan pembunuhan, pada 3 Desember 2018 pukul 15.30 WIT, personel gabungan TNI dan Polri yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayawijaya bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi Kabupaten Nduga.
Baca Juga: Daftar Lengkap Pemenang SCTV Awards 2018
Namun, saat tiba di kilometer 46, tim bertemu dengan salah satu mobil dari arah Distrik Mbua dan menyampaikan untuk tim segera balik kanan karena jalan diblokir KKB. Belum dapat dipastikan penyebab pembunuhan terhadap puluhan karyawan PT Istaka. (Fan/Tyd)