Tim SAR Jayapura juga belum bisa diterbangkan. Kepala SAR Jayapura Putu Arga mengatakan pesawat CN-295 milik TNI AU yang membawa bahan bakar minyak dan tim SAR Jayapura terpaksa kembali ke base ops Lanud Silas Papare akibat cuaca buruk, termasuk helikopter dari Timika.Bahkan jarak pandang dilaporkan hanya 6 kilometer. Namun, kata Putu, pesawat caravan milik AMA sekitar pukul 12.30 WIT berhasil mendarat di Oksibil. Pencarian lewat darat dari Oksibil juga dilakukan dengan membagi tiga tim. PT Palapa juga membantu dengan mengerahkan helikopternya dari Wamena.
Helikopter MI-17 dengan nomor registrasi HA-5138 yang membawa 12 penumpang beserta kru hilang pada Jumat 28 Juni 2019. Helikopter itu sebelumnya terbang ke Okbibab untuk mengirim logistik kepada prajurit yang bertugas di wilayah tersebut. Okbibab merupakan salah satu distrik atau kecamatan di Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini (PNG). Sekitar pukul 11.44 WIT, heli terbang ke Jayapura.
Sekitar pukul 11.49, pilot sempat mengucapkan terima kasih setelah melaporkan terbang di ketinggian 7.800 feet, 6 nautical mile ke utara. Adapun nama anggota Satgas Pamtas Yonif 725/WRG yang ikut dalam helikopter tersebut adalah Serda Ikrar Setya Nainggolan, Pratu Yanuarius Loe, Pratu Risno, Prada Sujono Kaimuddin, dan Prada Tegar Hadi Sentana.
Sedangkan nama-nama awak helikopter tersebut adalah Kapten CPN Aris (pilot), Lettu CPN Bambang (pilot), Lettu CPN Ahwar (kopilot), Serka Suriyatna, Serda Dita, Praka Dwi Purnomo, dan Pratu Aharul. Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf M Aidi saat dimintai konfirmasi, mengungkapkan kontak terakhir dengan helikopter pada pukul 11.49 WIT di ketinggian 7800 ft, 6 NM ke utara.
Helikopter yang hilang kontak mengangkut 12 orang, terdiri dari 7 orang kru dan 5 personel Satgas Yonif 725/Woroagi. Helikopter tersebut bertolak pada pukul 11.44 WIT. Seharusnya, helikopter mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.
Baca Juga: Awas! 4 Jenis Infeksi Cacingan Pada Anak
Helikopter ini digunakan dalam misi pengiriman logistik ke pos udara pengamanan perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Saat heli terbang, kondisi cuaca dilaporkan baik dengan jarak pandang 6-7 km. Namun dari pantauan BMKG, pada sejumlah titik antara Oksibil dan Sentani berpotensi adanya cuaca ekstrem. (Fan/Tyd)