Pelayat laki-laki ramai-ramai mengantar Mbah Moen ke peristirahatan terakhirnya, sementara yang perempuan menunggu di luar area pemakaman. Jenazah Mbah Moen masuk ke liang lahad diiringi tahlil dari jemaah pengantar. Suasana pemakaman itu terasa sahdu. Sebelumnya, jenazah Mbah Moen dimandikan di kompleks Masjid Al Muhajirin. Kemudian, bakda zuhur disalatkan di Masjidil Haram. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berduka atas meninggalnya KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. Megawati mendoakan Mbah Moen husnul khatimah. Megawati juga menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Mbah Moen satu hari sebelum kiai karismatik itu berangkat ke Tanah Suci.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam, Mega merasakan Mbah Moen tampil bijaksana dan membahas tentang persoalan bangsa. Mbah Moen menyatakan komitmennya yang begitu kuat terhadap Pancasila. Tanpa Pancasila, tidak ada NKRI, pernyataan Megawati kepadanya. Saat itu Ibu Megawati sudah merasakan bahwa pesan-pesan yang disampaikan sangat khusus.
Bahkan Mbah Moen juga menyampaikan wasiat terakhir yang disampaikan oleh beliau dengan disaksikan kedua putra beliau, antara lain Gus Yasin. Megawati dan PDIP merasa berduka atas wafatnya Mbah Moen. Megawati disebutnya memiliki kedekatan dan sering bertemu untuk membahas persoalan bangsa.
Megawati juga telah memberikan arahan kepada kader PDIP untuk meneladani sosok Mbah Moen. Megawati juga secara khusus menginstruksikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Mbah Moen.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-18 Hajar Filipina 7-1, Hasil Piala AFF 2019
Pak Ganjar Pranowo secara khusus diberikan instruksi untuk memberikan penghormatan terbaik di kediaman beliau (Mbah Moen), dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada seluruh ahli waris yang tengah berduka. Mbah Moen wafat di Mekah, Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji. Mbah Moen wafat di salah satu rumah sakit di Mekah, di RS An Noor, Kudai, dan akan dimakamkan di pemakaman Al-Ma’la. (Fan/Tyd)