Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkejut saat mendengar informasi tentang aksi penolakan jenazah perawat positif Covid-19 di di daerah Sewakul. “Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati). Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien Covid-19. Ini kejadian kesekian kali, dan saya mohon maaf,” kata Ganjar dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagram @ganjar_pranowo. Ganjar Pranowo lalu menegaskan lagi tidak ingin ada aksi penolakan pemakaman jenazah korban corona di wilayah Jawa Tengah. Ganjar Pranowo mengatakan, perawat merupakan pahlawan kemanusiaan yang rela berkorban dan harus dihormati jasa perjuangannya.
Purbo, Ketua RT 06 Dusun Sewakul, Kabupaten Semarang, mengaku warganya bersikeras menolak pemakaman seorang perawat yang dinyatakan positif corona di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul. Sebagai Ketua RT, menurut Purbo harus bisa mengakomodasi aspirasi warganya tersebut. Meskipun dalam hatinya, dirinya mengaku menangis saat menemui penjaga TPU Sewakul untuk menyampaikan pernyataan sikap warga RT 06 tersebut.
Namun demikian, insiden penolakan tersebut, menurut Purbo telah terjadi miskomunikasi yang menyebabkan muncul penolakan tersebut. Permintaan maaf Menurut Ketua RW 08, Dusun Sewakil, Daniel Sugito, aksi penolakan tersebut sebelumnya sudah dimediasi sejumlah tokoh, salah satunya Wakil Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Baca Juga: Kenali Gejala, Mencegah Meningitis Seperti yang Diidap Glenn Fredly
Sementara itu, Purbo menyampaikan permintaan maafnya terkait insiden tersebut. “Atas nama pribadi dan warga saya minta maaf adanya kejadian kemarin itu. Saya minta maaf kepada perawat, warga Ungaran, dan pada seluruh masyarakat Indonesia,” ungkapnya. (Fan/Tyd)