Bendahara negara itu pun memastikan, seluruh peserta yang lolos gelombang I dan II telah mendapatkan pencairan dana insentif yang dijanjikan pemerintah. “Sampai 28 April total yang dicairkan 456.265, nilainya Rp 1,6 triliun,” ujar Sri Mulyani Hingga akhir tahun, pemerintah menargetkan 5,6 juta peserta bisa menerima menfaat dari Kartu Prakerja, dengan anggaran sebesar Rp 20 triliun. Dari anggaran tersebut, setiap peserta mendapat insentif totalnya sebesar Rp 3.550.000. Adapun rinciaannya, Rp 1 juta untuk biaya pelatihan, Rp 600.000 per orang per bulan untuk insentif pasca pelatihan, yang akan diberikan selama empat bulan atau totalnya mencapai Rp 2,4 juta. Sedangkan sisanya sebesar Rp 150.000 merupakan insentif survei. Manajemen pelaksana (project management office/PMO) Program Kartu Prakerja memastikan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 4 dibuka setelah Lebaran Idul Fitri, tepatnya mulai 26 Mei 2020.
Soal keterlambatan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja yang mundur dari target awal, hal itu dilakukan karena masih melakukan perbaikan dan penyelesaian beberapa masalah teknis di 3 gelombang sebelumnya. Jadi dengan perpanjang ini, harapannya bisa melengkapi data yang ada di sistem. Alasan kedua, masih disibukkan dengan penyaluran dana insentif ke peserta Kartu Prakerja di 3 gelombang sebelumnya. Hingga akhir tahun nanti, pemerintah akan membuka sampai 30 gelombang untuk pendaftar Kartu Prakerja.
Baca Juga: Skuter Gesits Jokowi Rp2,55 M, Punya Fitur Mundur
Tahun ini sekitar 30 gelombang. Jadi masih banyak (kesempatan). Jadi bertahap, kenapa tidak langsung buka saja 5,6 juta peserta di awal? Karena mempertimbangkan kecepatan informasi dan kemapuan server yang juga terbatas. Harapannya, mereka yang belum memiliki informasi atau terlambat mendapatkan informasi pendaftaran Kartu Pekerja, bisa mendaftar di gelombang selanjutnya. (Fan/Tyd)