Angka ini lebih rendah dibanding kasus aktif di seluruh dunia yakni 26,9 persen. Sementara itu jumlah pasien sembuh tercatat 125.959 kasus atau 72,1 persen, lebih tinggi dibanding kasus sembuh secara global yakni 69,73 persen. Kasus meninggal tercatat sebanyak 7.417 atau 4,2 persen, lebih tinggi dibanding angka global yakni 3,34 persen. Mutasi virus Corona D614G yang disebut-sebut menular 10 kali lipat ditemukan di beberapa kota termasuk DKI Jakarta. Sebenarnya apa yang membuat virus Corona terus bermutasi? DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 1.049 kasus, disusul Jawa Timur sebanyak 323 kasus baru per 31 Agustus 2020. Dikutip dari laman covid19.go.id, ada sebanyak 125.959 kasus sembuh hingga hari ini, sementara kasus kematian Corona totalnya mencapai 7.417 orang. Virus corona itu memang virus RNA. Jadi mereka ketika bereplikasi secara acak, memang terus bermutasi untuk memperbaiki diri.
Baca Juga: Walt Disney Rilis Gambar Perdana Film Animasi dari Mitos Indonesia
Dan juga untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Virus Corona COVID-19 disebutkan memiliki 7 clade. Tujuh di antaranya adalah S, V, L, G, GH, GR dan O. Jenis virus Corona yang telah di-sequence Eijkman sebelumnya masuk didominasi clade L. Di Indonesia sebagian besar saat ini dari 22 yang disubmit, sebagian besar ada 10 itu masuk clade L. Ada beberapa yang belakangan ini sebagian masuk di kelompok Gh, atau Gr. (Fan/Tyd)