Banjir mengakibatkan 5 unit rumah hanyut, tinggi air dilaporkan mencapai 100-250 cm. Banjir di Karawang juga disebabkan karena Sungai Citarum jebol dan curah hujan tinggi. Adapun 15 kecamatan yang terdampak banjir di Karawang ialah Kecamatan Rengasdengklok, Telukjambe Barat, Tirtajaya, Pedes, Cikampek, Purwasari, Ciampel, Pangkalan, Klari, Tempuran, Tirtamulya, Jatisari, Rawamerta, Karawang Barat, dan Cilamaya Wetan. Warga terdampak mencapai 9.331 keluarga atau 28.329 jiwa, sedangkan 1.075 keluarga atau 4.184 jiwa mengungsi. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Kepala BNPB Doni Monardo naik helikopter bersama. Basuki menjelaskan penyebab jebolnya tanggul Sungai Citarum. Ketiganya melakukan peninjauan di lokasi jebolnya tanggul Sungai Citarum dan sejumlah titik terdampak banjir lainnya di wilayah Jawa Barat pada hari ini, pukul 08.00 WIB.
Dari peninjauan tersebut, Basuki menjelaskan penyebab jebolnya tanggul. Jebolnya tanggul Sungai Citarum ini ada kaitannya dengan aliran air Sungai Cibeet. Sungai Cibeet merupakan anak Sungai Citarum. Basuki mengungkap kapasitas debit air yang masuk ke Sungai Citarum. Debit air yang melampaui daya tampung inilah yang menjadi penyebab meluapnya air. Debitnya sekarang yang masuk ke Sungai Citarum 900 meter kubik per detik.
Baca Juga: Awas! Kenali Gejala Hipertensi yang Sering Tak Disadari
Jadi walaupun dari Jatiluhur dikurangi outlownya, karena hanya untuk menggerakan listrik tapi bergabung debit menjadi 1.300 meter kubik per detik. Daya tampungnya, kapasitasnya 1100 meter kubik per detik sehingga itu memang meluap. Ketiganya menegaskan bahwa saat ini timnya sudah bergerak untuk menutup tanggul yang jebol tersebut. Ketiganya juga sudah bergerak dari Balai Besar Citarum untuk segera mengatasi dan menutup. (Fan/Tyd)