Mbah Carik yang merupakan generasi kedua penerus usaha jadah tempe di Kaliurang itu meninggal dunia pada usia 92 tahun. Disampaikan Amin, Mbah Carik meninggal dunia karena sakit yang sudah cukup lama. Terlebih dengan usia yang sudah tidak lagi muda membuat beliau semakin renta. “Beliau gerah sepuh (sakit tua), karena sudah 92 tahun. Memang juga sudah agak lama sakit-sakitan,” terangnya. Amin menuturkan sosok yang dikenal juga dengan Mbah Wiro itu merupakan orang ramah terhadap orang lain. Tidak hanya untuk keluarganya sendiri tapi di dalam lingkungannya sekitarnya. “Beliau sebagai orang yang baik. Tokoh masyarakat juga selalu dermawan pada tetangga sanak family, di tengah warga masyarakat lain terkenal dermawan.
Beliau memang legenda jadah tempe di Kaliurang ini, ya mbah Wiro itu,” tuturnya. Jenazah Mbah Carik akan dimakamkan di Makam Mayang Sekar tepatnya di Kaliurang Timur pada hari ini sekitar pukul 11.00 WIB. Berkat ilmu yang diajarkan oleh Mbah Wiro, saat ini ada puluhan orang yang berjualan jadah tempe dan hidup dari usaha ini. Ada 67 orang yang sudah diajari ibu membuat jadah dan tempe, yang sekarang mereka itu hidup dari jualan jadah tempe.
Sudimah Wiro Sartono, pengusaha kuliner jadah tempe legendaris yang dikenal dengan sebutan Jadah Tempe Mbah Carik merupakan generasi kedua penerus kuliner legendaris yang digandrungi oleh Sri Sultan HB IX. Mbah Carik meninggal kemarin sore di usia 92 tahun. Bejo Wiryanto yang merupakan anak ketiga Mbah Wiro menuturkan jika sebelumnya ibunya telah sakit. Bagi Bejo, Mbah Wiro merupakan sosok wanita terhebat dalam hidupnya. Semasa hidupnya, Mbah Wiro disebut tidak pelit berbagi ilmu.
Baca Juga: Keren, Layangan Putus Ditonton 15 Juta Kali Dalam 1 Hari
“Ibu saya itu, wanita terhebat nomor satu di muka bumi. Tidak ada yang bisa menggantikan kehebatan ibu saya. Wanita terbaik pertama adalah ibu saya,” ucapnya. “Dia mengajarkan apapun, tentang kebaikaKini Mbah Wiro telah tiada. Wanita itu meninggalkan 4 orang anak, 12 cucu dan 8 cicit. Mbah Wiro dimakamkan di Makam Mayang Sekar. Peristirahatan terakhirnya tepat di samping mendiang suaminya. (Fan/Tyd)