Retakan dalam modul elektronik Rudder Travel Limitter Unit (RTLU) menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam kecelakaan pesawat Airbus A320 AirAsia QZ8501. Salah satu modul elektronik pengontrol RTLU tersebut memiliki retakan panjang di sekeliling solderan di papan PCB (printed circuit board). RTLU yang diambil dari reruntuhan pesawat A320 registrasi PK-AXC tersebut dikirim oleh KNKT ke biro penyelidik kecelakaan udara Perancis, BEA pada 16 Juni 2015.
Data FDR (flight data recorder) menunjukkan bahwa komputer penerbangan di-reset saat berada di udara dengan cara mencabut kedua sekring yang ada di kokpit setelah pesan peringatan RTLU muncul ke empat kalinya sepanjang. Dengan mereset komputer penerbangan, beberapa proteksi terhadap attitude pesawat menjadi mati.
Baca Juga: Foto Profil Biodata Nova Riyanti Yusuf Anggota DPR RI Korban KDRT
Termasuk proteksi yang menjaga agar pesawat tidak bergerak di luar batas kendali (upset condition). Pesawat kemudian miring ke kiri dua kali hingga 54 derajat, dan sempat menanjak hingga ketinggain 38.000 kaki dengan sudut serang (angle of attack) tinggi. Nyaris 50 derajat ke atas sehingga menyebabkan pesawat kehilangan daya angkat, fenomena yang disebut stall. (Fan/Tyd)