Perlu nafas panjang bagi Raden Ajeng Kartini untuk dapat menyampaikan pemahaman kepada keluarganya bahwa sebagai perempuan, Raden Ajeng Kartini dapat berkiprah sama bermaknanya dengan kaum pria. Raden Ajeng Kartini tidak lantas berpasrah pada kenyataan. Raden Ajeng Kartini mengumpulkan buku pelajaran dan buku ilmu pengetahuan lainnya untuk dibaca di taman rumah dengan ditemani pembantunya.
Raden Ajeng Kartini yang memiliki kepedulian terutama terhadap sesama kaumnya, tidak ingin belajar untuk dirinya sendiri. Berasal dari lingkungan bangsawan membuat Raden Ajeng Kartini juga berteman dengan orang Belanda. Raden Ajeng Kartini rajin berkirim surat dengan teman-temannya yang berada di Eropa, terutama Belanda.
Baca Juga: Video Prank Kemal Palevi Tanya Ukuran BH ke Anak Kecil di YouTube Dikecam
Salah satunya adalah J.H Abendanon. Melalui salah satu sahabatnya itu pula Ia memohon diberikan beasiswa untuk belajar di negeri Belanda. Beasiswa tersebut didapatkannya, namun sayang tidak sempat dimanfaatkan Kartini karena ia dinikahkan dengan Bupati Rembang, Raden Adipati Joyodiningrat. Suami Kartini turut mendukung Kartini untuk mendirikan sekolah wanita. (Fan/Tyd)