Supriyanto kemudian menyimpan jenazah Parimah di kamar belakang rumahnya. Jenazah Parimah yang masih lengkap dengan kain kafan diletakkan di atas tempat tidur kayu beralaskan tikar warna merah. Kondisi jasad Parimah sudah menghitam dan mengeluarkan bau yang menyengat hidung. Untuk menyamarkan aroma itu, Supri meletakkan jasad ibunya di atas plastik transparan lalu menyiramkan minyak wewangian.
Ritual dimulai Supriyanto dan rekannya lalu mengucapkan doa-doa dengan harapan agar ibunya bisa hidup lagi. Ritual doa berbahasa Jawa itu digelar di luar kamar, tempat jenazah Parimah disimpan. Tidak ada sesajen yang dipersembahkan dalam ritual itu. Harapan tinggallah harapan. Jenazah Parimah tidak bisa hidup lagi dan Supriyanto harus berurusan dengan polisi.
Baca Juga: Foto Gambar Bentrok Suporter dan Polisi di GBK saat Pertandingan Antara Persija vs Sriwijaya FC
Pria berambut gondrong ini diduga ikut aliran sesat dan kini terancam pidana pencurian mayat. Saat melakukan aksinya Supri dibantu oleh 9 orang temannya untuk membongkar makam dan turut melakukan semacam ritual di dalam rumah Supri. Saat ini Supriyanto masih dimintai keterangan di Mapolsek Kedu. Selain itu 9 orang lainnya yang ikut terlibat juga diamankan untuk dimintai keterangan. (Fan/Tyd)