Mesir menganggap terowongan tersebut dipakai untuk penyelundupan senjata dan militan yang dapat mengancam keamanan negara. Otoritas Mesir berencana membuka perbatasan dengan Gaza, Palestina selama dua hari. Hamas menuduh Mesir menambah penderitaan bagi warga Gaza yang terisolasi karena terowongan tersebut sering dipakai untuk lalu lintas manusia dan barang-barang kebutuhan pokok.
Beberapa saat yang lalu Google telah menghapus Palestina dari petanya, wilayah Palestina di Google Maps diganti dengan nama Israel. Karena hal itu hari ini seluruh warga dunia bereaksi dan mengecam bahkan telah memicu petisi online. Petisi itu telah menyebutnya apa yang dilakukan Google sebagai penghinaan pedih Palestina tidak disertakan pada Google Maps.
Baca Juga: Video Foto Kronologi Penyebab 2 Pekerja Jatuh Kebakaran di Swiss Belhotel Kelapa Gading
Petisi itu saat ini tercatat telah ditandatangani 116.000 orang, diyakini akan terus bertambah pasalnya mesin penghitung petisi itu terus naik grafiknya. Sementara itu, Forum Jurnalis Palestina mengatakan keputusan Google tersebut adalah bagian dari skema Israel untuk legitimasi negara zionis tersebut. Penghapusan nama Palestin itu sendiri dilakukan pada 25 Juli 2016. (Fan/Tyd)