Namun sampai dengan siang ini, belum ada satupun korban yang ditemukan. Pencarian terhadap santri Ponpes Langitan yang hilang dilakukan itu dilakukan dengan cara manuvering perahu karet di titik lokasi terbaliknya perahu penyeberangan Bengawan Solo itu. Hal itu dilakukan untuk menciptakan pusaran air supaya korban terangkat. Pelaksanaan pencarian korban hilang tersebut masih terus dilakukan hilngga sampai dengan tujuh hari sesuai dengan acuan dari Badan Sar Nasional.
Dan jika masih belum ditemukan maka masih mungkin untuk ditambah. Sementara itu yang menjadi kendala pencarian tujuh Santri yang hilang di Bengawan Solo itu adalah kondisi air yang keruh dan cuaca hujan. Selain itu dasar Sungan Bengawan Solo adalah lumpur yang menyulitkan petugas untuk masuk ke dalam air.
Baca Juga: Foto Sultan HB X Tunggangi Motor Kebo Bule Ingin Kustomfest Yogya Mendunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebelumnya mengatakan sebuah perahu yang memuat 25 santri Pondok Pesantren Langitan, Tuban, tenggelam saat menyeberangi Sungai Bengawan Solo pada Jumat, 7 Oktober 2016. Satu korban dari tujuh santri Pondok Pesantren Langitan yang hilang di Bengawan Solo berhasil ditemukan oleh tim SAR. (Fan/Tyd)