Namun para penerbit menolak karena konten yang ditulis dalam buku dianggap hanya opini pribadi. Akhirnya Bambang mencari percetakan biasa dan mencetaknya sendiri. Pemasarannya juga bukan ke toko buku, melainkan di akun Facebook pribadinya, Bambang Tri. Polisi juga menelusuri siapa saja yang membeli buku itu dari Bambang. Hingga saat ini belum diketahui berapa eksemplar buku yang sudah terjual.
Salah satu hal yang Bambang tulis dalam bukunya ialah menyebut Jokowi telah memalsukan data saat mengajukan diri sebagai calon presiden 2014. Bambang Tri Mulyono juga menyebut Desa Giriroto, Boyolali, merupakan basis Partai Komunis Indonesia (PKI) terkuat se Indonesia, padahal PKI telah dibubarkan sejak 1966.
Baca Juga: Meme Fitsa Hats Saksi Sidang Ahok Sidang Lanjutan Penistaan Agama
Bambang dianggap menuliskannya seolah-olah hal tersebut nyata tanpa memiliki dokumen pendukung tulisannya itu. Tak hanya itu, Bambang juga dianggap menebarkan kebencian terhadap kelompok masyarakat yang bekerja di dunia pers. Bambang menyebut bahwa sosok Jokowi dan Jusuf Kalla muncul atas keberhasilan media massa dan melakukan kebohongan terhadap rakyat. (Fan/Tyd)