Tak berselang lama, tentara Israel kembali melancarkan serangan kepada Palestina. Pesawat Israel menyerang belasan target di Gaza pada Minggu 3 Juni 2018, setelah tembakan proyektil Palestina meluncur dan menghancurkan gencatan senjata yang dicapai beberapa hari lalu. Serangan terbaru terjadi beberapa jam, setelah ribuan orang Palestina menghadiri pemakaman seorang paramedis perempuan yang terkena tembakan pasukan Israel di perbatasan Gaza.
Padahal, gencatan senjata telah disepakati pada Rabu 30 Mei 2018 untuk mengakhiri pertempuran terbesar sejak perang 2014. Dalam gelombang pertama serangan udara pada hari ini, militer Israel menyebut, jet tempurnya menggempur 10 lokasi teror di tiga area militer milik kelompok Hamas di perbatasan Gaza.
Serangan tersebut merupakan aksi balasan terhadap roket yang ditembakkan ke wilayah Israel. Beberapa jam setelah serangan pertama, pesawat Israel menembak lima sasaran teror di sebuah kompleks militer milik pasukan angkatan laut Hamas di Jalur Gaza utara.
Sistem pertahanan udara Iron Dome berhasil menghalau satu proyektil, sementara yang lain diyakini telah jatuh jauh dari target dan mendarat di Gaza. Empat proyektil diluncurkan secara terpisah, tiga di antaranya dapat dicegat, dan sisanya jatuh di lapangan terbuka. Tidak ada kelompok di Gaza yang mengaku bertanggung jawab atas serangan protektil itu.
Baca Juga: Rossi-Lorenzo Kembali Akur, ‘Kencan Ganda’ Usai MotoGP Italia 2018
Razan Al-Najar, relawan medis Palestina yang tewas ditembak di dada ketika berusaha menyelamatkan demonstran terluka di Jalur Gaza. Kru ambulans dan medis juga menghadiri pemakaman Najjar. Ayah Najjar terlihat memegang baju medis putih dengan noda darah. (Fan/Tyd)