Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi, sebanyak 9,6 juta nyawa melayang akibat kanker pada tahun 2018. Cara kanker membunuh manusia bermacam-macam. Kanker memaksa proses ini menjadi salah. Pada seorang pasien kanker, sel yang lama dan rusak tidak mati. Sel-sel baru justru terbentuk tanpa alasan. Sel-sel tersebut mulai membelah tanpa terkendali dan membentuk tumor. Kanker akan berakibat fatal ketika telah menyebar ke seluruh tubuh melalui darah atau sistem getah bening. Sel-sel ini kemudian dapat membentuk tumor di lokasi baru. Penyebaran ini pula yang menentukan tingkat keparahan kanker. Stadium IV adalah bentuk kanker terparah, yang berarti kanker telah sangat menyebar ke seluruh tubuh.
Beberapa komplikasi bisa timbul akibat kanker.
Malnutrisi dan dehidrasi
Kanker dapat menyumbat sistem pencernaan dan menghambat masuknya makanan untuk dicerna. Akibatnya, tubuh akan kekurangan nutrisi.
Kegagalan pernapasan
NCI mencatat bahwa kanker dapat membunuh jaringan paru-paru atau memblokir sebagian darinya yang kemudian membuat seseorang kesulitan bernapas. Seiring berjalannya waktu, seseorang dengan kanker stadium lanjut akan kesulitan mempertahankan kadar oksigen yang dibutuhkan tubuh untuk bertahan hidup.
Kehilangan fungsi otak
Kanker yang berdampak pada otak dapat menimbulkan hilangnya kesadaran, kejang, dan menurunnya fungsi otak. Pendarahan atau cedera otak yang merusak fungsi bagian tubuh penting lainnya, seperti paru-paru, juga dapat menghilangkan nyawa.
Masalah sumsum tulang
Kanker dapat menyebar ke sumsum tulang. Jika ini terjadi, kanker dapat sangat mengancam jiwa. Sebagaimana diketahui, sumsum tulang adalah tempat tubuh memproduksi sel darah baru. Kurangnya sel darah merah dapat menyebabkan anemia. Dalam tingkat yang lebih tinggi, hal ini akan mengancam jiwa.
Baca Juga: Gara-gara ‘Bau Ikan Asin’ Galih Ginanjar Terancam 6 Tahun Bui
Infeksi
Kanker pada sumsum tulang dapat membuat jumlah sel darah putih yang bertugas untuk melawan infeksi menurun hingga tingkat terendah. Pada catatan terkait, beberapa perawatan kanker seperti kemoterapi dapat melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi yang mengancam jiwa. (Fan/Tyd)