Pasien yang mengidap glioblastoma mengalami dua gejala, yakni gejala umum dan fokus. Dikutip dari Raredisease.org, gejala umum dapat berupa sakit kepala, kejang, kehilangan memori, mual dan muntah yang biasa terjadi pada jenis tumor otak lain. Hal ini juga disebabkan oleh tumor yang terus bertumbuh dengan cepat dan otak membengkak. Gejala fokus, letaknya tergantung dari lokasi dan ukuran tumor. Misalnya, jika tumor berada di bagian otak yang berfungsi memproses bahasa, pasien dapat mengalami kesulitan berbicara atau memahami kalimat. Bentuk gejala fokus yang lain adalah lemahnya fungsi otot, kehilangan kemampuan sensorik, dan berubahnya kemampuan visual. Penyebab glioblastoma masih belum diketahui sampai saat ini.
Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 5 persen glioblastoma disebabkan turun menurun Sedangkan 95 persen sisanya tidak bisa dipastikan penyebabnya secara spesifik. Sel glioblastoma punya ketidaknormalan genetik lebih besar dibandingkan sel-sel dari jenis kanker otak astrositoma yang lain.
Glioblastoma dikenal sulit untuk disembuhkan, namun penanganan yang tepat bisa memperlambat pertumbuhan kanker dan mengurangi gejalanya. Sel tumor glioblastoma akan terus bereproduksi dan membelah diri dengan sangat cepat. Adapun tumor ini terbentuk dari perkembangan abnormal sel otak yang berfungsi menjaga kesehatan sel saraf otak atau yang disebut Astrosit.
Secara umum, kanker otak glioblastoma memiliki gejala, seperti: sakit kepala yang tak kunjung hilang penglihatan ganda atau kabur mual dan muntah kehilangan nafsu makan perubahan mood dan sifat penurunan kemampuan berpikir dan belajar kejang.
Baca Juga: Mengenal Glioblastoma, Kanker Otak yang Diidap Agus Hercules
Jika dalam jangka waktu lama atau tumor mulai berkembang, penderita dapat mengalami gejala lain, seperti lemas, hilangnya koordinasi, bahkan penurunan kemampuan mengingat. (Fan/Tyd)