Meski saat ini masker sudah hadir dalam berbagai bentuk dan warna, namun yang harus dipahami adalah masker bukan sekadar ‘fashion item’ atau aksen dalam berpenampilan. Namun salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan adalah menurunkan masker sampai ke dagu dan leher khususnya saat Anda tengah makan, minum, atau sesekali menarik napas dalam saat tidak ada orang. Yang harus disadari lagi, ketika Anda memakai masker, bagian dalam masker akan menyentuh bagian mulut dan hidung secara langsung. Ketika Anda menurunkan masker ke dagu atau bahkan sampai leher saat tengah makan atau minum, maka area dalam masker yang tadinya menyentuh mulut dan hidung akan menyentuh leher. Kontaminasi akan terjadi karena leher Anda sebelumnya terekspos dan ada kemungkinan ada bakteri atau kuman menempel.
Ketika masker menempel di dagu dan leher maka kuman dari area tersebut akan mengontaminasi masker Anda. Bayangkan masker itu kembali menempel di mulut dan hidung. Jika bagian dalam masker yang terkontaminasi virus seperti rambut, dahi, dagu, leher, tangan dan baju, lalu bagian dalam ini kembali ke area hidung dan mulut di mana di situ terdapat membran mukus yang rentan, infeksi bisa timbul. Selain diturunkan sampai dagu, ada pula sebagian orang yang menurunkan masker hingga ke leher.
Baca Juga: Cara Mudah Cegah Penularan Corona ‘Airborne’ di Ruang Tertutup
Sebaiknya masker tidak Anda gantungkan di leher apalagi Anda sudah mengenakan masker tersebut dan berniat mengenakannya lagi. Memakai masker adalah cara untuk mencegah penularan. Oleh karenanya, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) pun mengimbau penggunaan masker kini disejajarkan dengan penggunaan pakaian. (Fan/Tyd)