Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves RI), Luhut Binsar Pandjaitan, kasus Omicron disebut bisa melampaui 40 ribu kasus di Indonesia. Gejala Omicron hampir mirip dengan flu biasa. Gejalanya mirip memang (dengan flu biasa) batuk, pilek, hidung tersumbat kemudian cairan di hidung atau meler, dan juga rasa lesu, lemah, demikian kadang demam, ini mirip flu biasa. Akan tetapi, gejala COVID-19 varian Omicron tak sepenuhnya mirip dengan flu biasa. Ada gejala khas yang paling banyak dialami pasien Omicron, seperti sakit tenggorokan. Sebagian pasien (varian Omicron) melaporkan atau mengeluh (tenggorokan) gatal-gatal. Banyak yang mengeluh tenggorokannya sakit dan biasanya diikuti dengan batuk-batuk kering dan mulai muncul sakit kepala, nyeri-nyeri badan, kemudian ada pilek atau hidung tersumbat, bahkan meler berair.
Meskipun gejalanya tergolong ringan, COVID-19 varian Omicron juga bisa memicu gejala sedang hingga serius. Tanda gejala Omicron menjadi 3 kategori, yaitu gejala paling umum, kurang umum, dan tergolong serius.
Tanda Gejala Omicron yang Paling Umum
Demam
Batuk
Kelelahan
Kehilangan indra penciuman dan rasa
Tanda Gejala Omicron Kurang Umum
Sakit tenggorokan
Sakit kepala
Nyeri
Diare
Ruam kulit
Perubahan warna pada jari tangan atau kaki
Mata merah atau iritasi
Tanda Gejala Omicron yang Tergolong Serius
Kesulitan bernapas atau sesak napas
Kehilangan bicara atau mobilitas
Kebingungan
Nyeri dada
Baca Juga: Sirkuit Mandalika Kotor Tes MotoGP Mandalika Dihentikan Sementara
Itulah mengapa pemerintah terus mengenjot masyarakat untuk melakukan vaksinasi, terutama untuk kelompok prioritas, yakni lansia (lanjut usia) dan komorbid agar bisa meringankan tanda gejala Omicron varian baru ini. (Fan/Tyd)