Awalnya pertandingan berjalan dengan lancar. Persela mampu unggul cepat pada saat laga baru berjalan dua menit lewat gol pemain muda Saddil Ramdani. Petaka terjadi satu menit sebelum turun minum. Choirul Huda bertabrakan dengan rekannya sendiri, bek Ramon Rodrigues. Keduanya saat itu sama-sama berusaha menghalau bola dari jangkauan pemain Semen Padang. Usai benturan keras tersebut, Choirul Huda sebenarnya masih sadar.
Choirul Huda berlutut memegangi dadanya dan yang terkapar di atas lapangan justru Ramon. Namun setelah beberapa saat memegangi dadanya, Choirul Huda terjatuh tak sadarkan diri. Tim medis langsung bergegas menandu Choirul Huda. Para pemain, baik penggawa Persela maupun Semen Padang di lapangan terlihat panik.
Namun takdir berkata berbeda. Persela dan dunia sepak bola Indonesia harus kehilangan Choirul Huda, pemain yang masuk dalam kategori One-Club Man itu. Choirul Huda mengalami trauma benturan dengan sesama pemain, sehingga terjadi apa yang disebut henti napas dan henti jantung. Oleh teman-teman medis di Stadion sudah dilakukan penanganan pembebasan jalan napas dengan bantuan napas.
Baca Juga: Akhirnya Siti Nurhaliza Hamil Anak Pertama di Usia 38 Tahun
Kemudian dirujuk ke UGD RSUD dr Soegiri. Di ambulan juga ditangani secara medis untuk bantuan napas maupun untuk penanganan henti jantung. Pihak RSUD Soegiri sudah melakukan banyak hal untuk menyalamatkan kiper 38 tahun tersebut. Para dokter berusaha memompa jantung Choirul Huda agar kembali berdekat. (Fan/Tyd)