La Mania bersama segenap ofisial Persela Lamongan sempat mengheningkan cipta sejenak untuk mendoakan Choirul Huda. Sepak bola Indonesia kembali berduka menyusul meninggalnya kiper Persela Lamongan, Choirul Huda di RSUD Dr Soegiri, Lamongan pada hari Minggu 15 Oktober 2017. Ini bukan kali pertama pemain Indonesia meninggal karena cedera di lapangan. Sebelum Choirul Huda, sejumlah pesepak bola juga tutup usia.
Eri Irianto meninggal saat memperkuat Persebaya Surabaya pada 3 April 2000. Eri Irianto mengalami benturan dengan pemain PSIM saat bertanding di Stadion Gelora 10 November, Surabaya. Setelah mengalami benturan, Eri Irianto tidak sadarkan diri dan diduga terkena serangan jantung. Eri Irianto sempat dibawa ke RSUD Dr Soetomo, namun nyawanya tak tertolong.
Jumadi Abdi, Gelandang PKT Bontang mengalami benturan keras di bagian perut karena tekel Denny Tarkas (Persela) yang mengangkat kaki terlalu tinggi. Insiden ini terjadi pada pertandingan di Stadion Mulawarman, Bontang, pada 7 Maret 2009.
Jumadi Abdi langsung tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit. Sembilan hari setelah dirawat dan sempat menjalani operasi, eks pemain Timnas SEA Games 2005 ini akhirnya meninggal dunia. Hasil observasi dokter menemukan usus halus Jumadi Abdi robek dan membuat organ bagian dalam lainnya keracunan.
Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Choirul Huda Kiper Persela
Akli Fairuz, penyerang Persiraja mengembuskan napas terakhir pada 16 Mei 2014 di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh. Akli Fairuz masuk rumah sakit setelah berbenturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia di Stadion Dhimurtala, Banda Aceh, enam hari sebelumnya. Mirip seperti Jumadi Abdi, organ dalam Akli Fairuz bocor karena benturan tersebut. Meski berbagai upaya dilakukan, nyawanya tidak tertolong. (Fan/Tyd)