Berdasarkan polling yang dilakukan, sebanyak 279 responden mengatakan bahwa tarif tersebut murah. Sedangkan 178 lainnya menganggap mahal. Salah satu responden yang menganggap tarif MRT Jakarta murah mengatakan seharusnya tarif ditetapkan sebesar Rp 5.000 per km. Namun, yang jauh lebih penting adalah penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Responden lainnya yang merespons tarif MRT Jakarta murah mengatakan bahwa langkah selanjutnya adalah mengedukasi pengguna MRT Jakarta serta menyediakan shelter untuk ojek online serta penyewaan sepeda listrik sekitar stasiun MRT Jakarta.
Tarif tersebut terjangkau untuk kalangan pegawai kantoran yang daerahnya dilalui jalur MRT Jakarta. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta memprotes penetapan tarif MRT sebesar Rp 10.000/10 kilometer. Anggota DPRD DKI Jakarta lainnya tidak dilibatkan dalam pembahasan tersebut. Banyak orang tidak mempermasalahkan anggaran yang akan membengkak bila subsidi makin besar untuk MRT. Banyak anggaran yang tidak terserap maksimal sebaiknya dialihkan ke subsidi transportasi.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi menyepakati tarif MRT yang dia ajukan. Tarifnya bukan Rp 8.500 melainkan sesuai dengan jarak perjalanan. Sambil tersenyum, Anies menunjukkan tabel harga tarif MRT yang telah ditandatanganinya dan Pras dengan tulisan ‘disetujui’.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Mahasiswi Cantik soal ‘Istri Kedua’, Ini Respons Tim Sandi
Ketua DPRD DKI, Prasetio Edi yang ada di samping Anies juga tersenyum. Dalam tabel yang ditunjukkan Anies, terlihat tarif paling murah sebesar Rp 4.000 dan paling mahal Rp 14.000. Tarifnya tergantung stasiun keberangkatan dan kedatangan. (Fan/Tyd)