Fenomena yang sudah beberapa kali terjadi ini dinamakan Wangiri. Fenomena itu adalah penipuan bernama Wangiri. Wangiri adalah kata dalam bahasa Jepang, yang berarti sekali dering dan tutup. Sejumlah warga Australia ternyata mengeluhkan hal yang sama pada Februari 2018, panggilan telepon misterius dari nomor internasional yang berujung missed call. Saat itu, warga Australia melapor dapat missed call dari nomor Papua Nugini, Kongo, Slovenia, hingga Belgia. Ini adalah penipuan telepon premium. Mereka menelepon Anda, membiarkan telepon berdering 1 kali dan mematikannya. Mereka melakukan itu berulang kali agar Anda menelepon balik.
Jika korban menelepon balik, tagihan telepon akan membengkak. Tagihan itu sebagian besar akan masuk ke kantong penipu yang menelepon tersebut. Seorang bocah berusia 10 tahun di Brisbane, Australia, pernah jadi korban. Bocah bernama Leo Carrington itu dibombardir missed call dari kode telepon Pulau Ascension yang ada di Afrika. Orang tuanya yang curiga lalu menelepon balik nomor tersebut.
Telepon kemudian diangkat oleh seorang perempuan yang tidak berbahasa Inggris dan tidak menjawab teleponnya. Regulator di Kongo sendiri sudah pernah mengeluarkan peringatan terkait Wangiri. Seperti dilansir africanews, Badan Komunikasi Elektronik dan Perwakilan Pos (ARPCE) di Republik Kongo telah mencatat peningkatan penipuan yang melibatkan panggilan tidak terjawab di negara tersebut pada Februari 2018.
Baca Juga: Daftar 27 Merek Ikan dalam Kaleng Bercacing Ada di Indonesia
ARPCE menyebut para penipu biasanya mendapat nomor telepon korban dari informasi yang diberikan korban saat melakukan sign up untuk aplikasi atau kontes secara online. Penipuan dengan modus ini pernah beberapa kali terjadi di Indonesia. Yang terbaru, sejumlah warga mendapat missed call dari nomor Kongo hingga Madagaskar sejak kemarin sampai hari ini. (Fan/Tyd)