Puisinya yang diperdengarkan di Doodle Google berjudul Still I Rise dan dialamatkan untuk penguasa berkulit putih yang menindas kaum kulit hitam. Terlahir sebagai Marguerite Annie Johnson pada 1928, kisah Dr. Maya Angelou bermula dengan tragedi saat ia mengalami pelecehan seksual ketika masih berumur 8 tahun. Karena kejadian ini, Dr. Maya Angelou sempat membisu selama lima tahun, tak mau mengucapkan sepatah kata dan lebih memilih menyibukkan diri dengan membaca buku dan puisi. Perjalanan hidup membawa Dr. Maya Angelou melakukan berbagai macam hal.
Dr. Maya Angelou menjadi konduktor trem listrik pertama di San Francisco yang berkulit hitam, lalu berkeliling duina sebagai anggota opera Porgy and Bess, sambil belajar menguasai beberapa bahasa. Meninggal dunia pada 28 Mei 2014 lalu, Maya dikenang dunia dengan talentanya sebagai penulis, editor, aktivis hak sipil, penyanyi, penari, aktris, komposer dan bahkan sebagai sutradara perempuan kulit hitam pertama di Hollywood.
Namun salah satu jejak yang paling dalam ditapakkan adalah karya tulisnya. Sepanjang hidupnya, Maya sudah membuat banyak tulisan berupa esai, autobiografi dan yang terindah adalah puisi-puisinya. Tak terhitung sudah puisi yang diciptakan Maya untuk dunia.
Baca Juga: BJ Habibie Dikabarkan Meninggal, The Habibie Center Hoax!
Salah satu puisi terbaik karya Maya Angelou adalah Still I Rise (1978). Puisi ini bercerita tentang kebanggaan warga kulit hitam di AS yang mampu bertahan dan bangkit meski di tengah tekanan dan penganiayaan orang kulit putih, selama berabad-abad. Puisi yang juga favorit pribadi Maya ini pernah dibacakan oleh Nelson Mandela saat ia dilantik menjadi Presiden Afrika Selatan pada 1994. (Fan/Tyd)